Thursday, January 29, 2009

My Project : Konsep Ruangnya

Lanjutan soal My Project : Renovasi Rumah konsepnya pengen model ruangnya serba open space. Selain mau memaximalkan cahaya matahari, juga dalam rangka hemat listrik heuheuehue...

Gambar 1

Rencananya, nanti yang lantai 3 bagian belakangnya dibuka lantainya, jadi gabung ke lantai 2 seperti gambar di atas, supaya berkesan tinggi dan luas.. tapi nggak kayak di gambar ini lho, gambarnya terlalu mewah, terus nanti bukan ruang tamu tapi kamar Aubree, tapi ya kayak ginilah kira-kira ngebuka lantai 2 dan lantai 3-nya.  Maklumlah rumah kecil, jadi harus dibuat "berkesan" luas dan tinggi. Atapnya dibuka pake gelas, supaya banyak cahaya matahari yang masuk ke rumah. Terus tangganya dibuat setengah tangga setengah luncuran untuk anak-anak maen serodotan *ngayal* hihihi...

Memaximalkan fungsi setiap ruang, pengennya gitu. Kalo nanti keburu, pengennya di bawah tangganya dibuat pantry. Bisa dijadiin lemari sepatu, tempat maenan atau apalah... btw gue udah gak waiting list lagi untuk daycare, jadi unyil-unyil bisa dititip disana.. aman deh..
moga-moga bisa, dan gue juga bisa bantuin. Soalnya Senin depan

Gambar 2
Gambar 1 dan 2 diambil dari link :
desire to inspire

Dapurnya sih udah keren, kayaknya yang di rumah itu kitchen set baru dibangun. Lagi-lagi rencananya, nanti pengen keramik antara work surface ama lemari atasnya itu diganti pake batu alam. Kayak digambar di bawah ini. Kebayang pasti rada klasik, tapi gimana, batu alam di sini mahal banget... Kata temen, ada lokasi pengambilan batu-batu alam di deket Namur. Nah, di sana batu alam bebas diambil, tapi gue gak yakin bisa nggak ke sana untuk nambilnya... ::mikir:: Ada saran gak soal batu alam? Atau diakalin pake batu taman disini hahaha :p

contoh batu alam hijau di dapur, unik kan :D:D
Gambar dari : http://ourlovelyhome.files.wordpress.com

Wednesday, January 28, 2009

Kesellll...

Sebel, gara-gara tadi nanya soal harga uji kelayakan mobil yang tau-tau harganya diluar budget. Dan dengan enteng dia bilang segitu. Gue udah dongkolll banget... Biasalah cewek, kalo bayar mahal-mahal pasti ngedumel.. tapi ini beneran kemahalan kok, garasinya seenaknya ngasih harga. Al hasil, gue jadi ngomel-ngomel sepanjang sore sampe malem ini hihihi...

Ya gitulah bengkel di sini, mobil gak kenapa-napa, cuman ganti rem doang tau-tau bayarnya 650 EUR *nangis darah* mana lama kerjainnya udah 2 minggu dicuekin. Kalo sehari beres sih gpp...

Padahal gue udah
ingetin supaya pinjem aja plat mobil dari bengkel itu, cuman bayar 20 EUR doang, tapi dia ngotot udahlah bengkel aja, soalnya bengkel alatnya komplit, pake komputer, dll dll... *ngotot maksa. Nah, sekarang dia gak mo nerima kalo dia yang salah. Gue yang harusnya ngomel-ngomel eh malah dia lebih ngomel-ngomel dari gue ::bingung::

Gue sebenernya bersyukur ada gantinya si jeep yg kebakar itu, tapi ya gimana, ada kepentingan laen selain untuk bayar bengkel itu. Ih rese nih Belgium :(( napa sih ngajuin uji kelayakan gitu aja wajib dari bengkel plat nomernya :arrrggggg sebelomnya gak gitu... Sumpah jadi super duper jutek, bete gak karuan...

Akhirnya gue minum Irish Coffee (bikin sendiri hehehe...) biar pala sekalian puyeng...

Friday, January 23, 2009

Barang Pribadi Dikenai Bea Keluar

Kita warga Indonesia lagi dipusingin sama berita soal pajak. Cape deh pajak terus... seharusnya pemerintah jangan terus menerus mengejar sektor pajak dari rakyat mulu dong. Usaha yang lain kek, misalnya pemerintah mengaktifkan lagi kawasan pertanian yang nganggur itu, terus memberdayakan konsep pertaniannya dengan standar eksport, supaya kita tidak terus-terusan import beras, buah dan sayuran dari negara tetangga. Kan lumayan tuh menyerap tenaga kerja banyak dan membuka peluang pasar import juga 


:arrrggg kesel ama pemerintah RI yang selalu makan duit rakyat terusss. Sampe kapan mau begini terus???

Penumpang melihat jadwal penerbangan di Bandara
   Artikel Terkait:
Rabu, 21 Januari 2009 | 07:49 WIB
JAKARTA, SELASA — Barang pribadi yang dibawa calon penumpang penerbangan atau pelayaran internasional dikenai bea keluar layaknya barang ekspor lainnya. Bea keluar dikenakan jika nilai pabean barang-barang pribadi tersebut lebih dari Rp 2,5 juta per orang.
Dirjen Bea dan Cukai Anwar Suprijadi mengungkapkan hal itu di Jakarta, Selasa (20/1). ”Yang dikenakan bea keluar adalah barang pribadi yang diperdagangkan. Indikasi diperdagangkan bisa diketahui dari kepantasan jumlah yang dibawa, misalnya membawa empat laptop sekaligus. Namun untuk keperluan pribadi, misalnya satu laptop, ya tidak kena bea keluar,” ujarnya.

Penerapan bea keluar ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 214/ PMK.04/2008 tertanggal 16 Desember 2008, tetapi berlaku sejak 1 Januari 2009. Dalam PMK ini disebutkan, semua barang ekspor dikenai bea keluar maksimal 60 persen dari nilai pabean barang itu kecuali delapan jenis barang.


Asas timbal balik
Pertama, barang perwakilan negara asing yang bertugas di Indonesia berdasarkan asas timbal balik. Kedua, barang untuk keperluan museum, kebun binatang, dan barang untuk konservasi alam. Ketiga, barang keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Keempat, barang contoh yang tidak untuk diperdagangkan. Kelima, barang pindahan. Keenam, barang asal impor yang kemudian diekspor kembali. Ketujuh, barang ekspor yang akan diimpor kembali. Kedelapan, barang pribadi penumpang, awak sarana pengangkut, pelintas batas, dan barang kiriman hingga batas tertentu.
Batas tertentu itu adalah tidak lebih dari Rp 2,5 juta untuk setiap orang per keberangkatan. Adapun untuk pelintas batas ditetapkan untuk setiap orang dalam jangka waktu sebulan.

Kebutuhan dalam negeri
Dalam sosialisasi aturan itu, beberapa waktu lalu, Direktur Peraturan dan Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Hanafi Usman menegaskan, aturan bea keluar bertujuan menjamin terpenuhinya kebutuhan dalam negeri dan melindungi kelestarian sumber daya alam. ”Ini juga untuk mengantisipasi kenaikan harga yang drastis dari komoditas ekspor tertentu di pasar internasional dan menjaga stabilitas harga komoditas tertentu di dalam negeri,” ujarnya. (OIN)
Sumber : Kompas Cetak

Thursday, January 15, 2009

Ucapan Syukur...

Janji Tuhan seperti fajar pagi hari, selalu datang tiap hari...
Tuhan Yesus emang baik, persoalan yang saya hadapi satu-satu mulai ada jalan keluarnya, jawabannya on time..!! Kalo bukan Tuhan yang saya andalin sapa lagi? Karena kita nggak bisa mengandalkan saudara kita, teman atau siapapun juga di dunia ini. Hanya Tuhan yang bisa membantu setiap persoalan yang kita dengan caranya yang ajaib dan tidak bisa kita duga..

Kadang saya stress dan tegang mikirin "Apakah hari esok ini anak-anak saya bisa makan cukup dan tetap sehat??" Makan di sini bisa banyak hal, secara fisik dan rohani. Apalagi zaman, sekarang serba susah, makin kejam... Semua orang sibuk dengan diri masing-masing dengan target untuk mencapai karir, banyak duit, biar dipandang semua orang, demi gengsi dll dll.

Pokoknya Allah itu bener-bener perduli, saya merasakan setiap detik bantuannya...

Tuesday, January 13, 2009

Sempurna

Lagi jatuh cinta nih...
Lagi lucu-lucunya
Lagi gemes-gemesnyaa

Kau begitu sempurna
Di mataku kau begitu indah
kau membuat diriku akan selalu memujamu...

Kau adalah darahku

Kau adalah jantungku
Kau adalah hidupku
lengkapi diriku
oh sayang kau begitu
sempurnaaa....

*sambil nyanyi-nyanyi lagu sempurna hahahaha...

Sunday, January 11, 2009

Iseng : Isn't great???

Inget-inget Bobon manggilnya Si Klamud. Nah ini dia Klamud sebelom dan sesudahnya...

This is when she 1.5 years and 29 years old...

Before and After
Image Hosted by ImageShack.us
Doyan pake stoking dari dulu, dulu sih pampersan dong hahahahah...

Image Hosted by ImageShack.us
Dulu mimik cucu, sekarang es kirm dongggggg.. :p



Dulu juga bajunya dah kayak yang sekarang

Happy nice weekend all...

Saturday, January 10, 2009

Heboh : Keterpesonaan Luthfie Asyaukanie pada ISRAEL

Tulisan kontroversial dan ditentang banyak pihak. Harusnya menjadi pembelajaran buat kita untuk makin maju, membangun Indonesia makmur sejahtera. Liat saja komentar-komentar penuh caci maki, marah dan menghina bermunculan di setiap tulisannya yg dipublish di media-media online... Makin terlihat mental warga Indonesia yang nggak pernah mau belajar dan bercermin, linknya : http://hbis.wordpress.com/2009/01/28/tulisan-gembong-jaringan-isalam-liberaljil-yang-menghebohkandari-luthfie-asyaukanie-untuk-israel/



--------------------
Jumat, 02 Januari 2009
Dari Luthfie Asyaukanie untuk Israel
Keterpesonaan Luthfie pada Israel
Beberapa Catatan dari Israel

Saya baru saja melakukan perjalanan ke Israel. Banyak hal berkesan yang saya dapatkan dari negeri itu, dari soal Kota Tua yang kecil namun penuh memori konflik dan darah, Tel Aviv yang cantik dan eksotis, hingga keramahan orang-orang Israel. Saya kira, siapapun yang menjalani pengalaman seperti saya akan mengubah pandangannya tentang Israel dan orang-orangnya.

Ketika transit di Singapore, seorang diplomat Israel mengatakan kepada saya bahwa orang-orang Israel senang informalities dan cenderung rileks dalam bergaul. Saya tak terlalu percaya dengan promosinya itu, karena yang muncul di benak saya adalah tank-tank Israel yang melindas anak-anak Palestina (seperti kerap ditayangkan oleh CNN and Aljazira). Tapi, sial, ucapan diplomat itu benar belaka. Dia bukan sedang berpromosi. Puluhan orang yang saya jumpai dari sekitar 15 lembaga yang berbeda menunjukkan bahwa orang-orang Israel memang senang dengan informalities dan cenderung bersahabat.

Saya masih ingat dalam sebuah dinner, seorang rabbi mengeluarkan joke-joke terbaiknya tentang kegilaan orang Yahudi. Dia mengaku mengoleksi beberapa joke tapi kalah jauh dibandingkan Gus Dur yang katanya “more jewish than me.” Dalam jamuan lunch, seorang diplomat Israel berperilaku serupa, membuka hidangan dengan cerita jenaka tentang persaingan orang Yahudi dan orang Cina.

Tentu saja, informalities adalah satu bagian saja dari cerita tentang Israel. Pada satu sisi, manusia di negeri ini tak jauh beda dengan tetangganya yang Arab: hangat, humorous, dan bersahabat. Atau semua budaya Mediteranian memang seperti itu? Tapi, pada sisi lain, dan ini yang membedakannya dari orang-orang Arab: kecerdasan orang-orang Israel di atas rata-rata manusia. Ini bukan sekadar mitos yang biasa kita dengar. Setiap 2 orang Israel yang saya jumpai, ada 3 yang cerdas. Mungkin ini yang menjelaskan kenapa bangsa Arab yang berlipat jumlahnya itu tak pernah bisa menandingi Israel.
Kecerdasan itu seperti kecantikan. Ia memancar dengan sendirinya ketika kita bergaul dengan seseorang. Tidak yang laki-laki, tidak yang perempuan, semua orang Israel yang saya ajak bicara memancarkan kesan itu. Patutlah bahwa sebagian peraih nobel dan ilmuwan sosial besar adalah orang-orang Yahudi.

Yang membuat saya terkesima adalah bahwa orang-orang Israel, paling tidak para pejabat, pemikir, budayawan, diplomat, penulis, dan profesional, yang saya jumpai, semuanya lancar dan fasih berbahasa Arab. Mereka senang sekali mengetahui bahwa saya bisa berbahasa Arab. Berbahasa Arab semakin membuat kami merasa akrab. Belakangan baru saya ketahui bahwa bahasa Arab adalah bahasa formal/resmi Israel. Orang Israel boleh menggunakan dua bahasa, Ibrani dan Arab, di parlemen, ruang pengadilan, dan tempat-tempat resmi lainnya.

Kebijakan resmi pemerintah Israel ini tentu saja sangat cerdas, bukan sekadar mengakomodir 20 persen warga Arab yang bermukim di Israel. Dengan menguasai bahasa Arab, orang-orang Israel telah memecah sebuah barrier untuk menguasai orang-orang Arab. Sebaliknya, orang-orang Arab tak mengerti apa yang sedang dibicarakan di Israel, karena bahasa Ibrani adalah bahasa asing yang bukan hanya tak dipelajari, tapi juga dibenci dan dimusuhi. Orang-orang Israel bisa bebas menikmati televisi, radio, dan surat kabar dari Arab (semua informasi yang disampaikan dalam bahasa Arab), sementara tidak demikian dengan bangsa Arab.

Bahwa Israel adalah orang-orang yang serius dan keras, benar, jika kita melihatnya di airport dan kantor imigrasi. Mereka memang harus melakukan tugasnya dengan benar. Di tempat2 strategis seperti itu, mereka memang harus serius dan tegas, kalau tidak bagaimana jadinya negeri mereka, yang diincar dari delapan penjuru angin oleh musuh-musuhnya.

Saya sangat bisa memahami ketegasan mereka di airport dan kantor2 imigrasi (termasuk kedubes dan urusan visa). Israel dibangun dari sepotong tanah yang tandus. Setelah 60 tahun merdeka, negeri ini menjadi sebuah surga di Timur Tengah. Lihatlah Tel Aviv, jalan-jalannya seperti avenues di New York atau Sydney. Sepanjang pantainya mengingatkan saya pada Seattle atau Queensland. Sistem irigasi Israel adalah yang terbaik di dunia, karena mampu menyuplai jumlah air yang terbatas ke ribuan hektar taman dan pepohonan di sepanjang jalan.

Bangsa Israel akan membela setiap jengkal tanah mereka, bukan karena ada memori holocaust yang membuat mereka terpacu untuk memiliki sebuah negeri yang berdaulat, tapi karena mereka betul-betula bekerja keras menyulap ciptaan Tuhan yang kasar menjadi indah dan nyaman didiami. Mereka tak akan mudah menyerahkan begitu saja sesuatu yang mereka bangun dengan keringat dan darah. Setiap melihat keindahan di Israel, saya teringat sajak Iqbal:

Engkau ciptakan gulita
Aku ciptakan pelita
Engkau ciptakan tanah
Aku ciptakan gerabah

Dalam Taurat disebutkan, Jacob (Ya’kub) adalah satu-satunya Nabi yang berani menantang Tuhan untuk bergulat. Karena bergulat dengan Tuhan itulah, nama Israel (Isra-EL, orang yang bergulat dengan Tuhan) disematkan kepada Jacob. Di Tel Aviv, saya menyaksikan bahwa Israel menang telak bergulat dengan Tuhan.

Orang-orang Israel akan membela setiap jengkal tanah yang mereka sulap dari bumi yang tandus menjadi sepotong surga. Bahwa mereka punya alasan historis untuk melakukan itu, itu adalah hal lain. Pembangunan bangsa, seperti kata Benedict Anderson, tak banyak terkait dengan masa silam, ia lebih banyak terkait dengan kesadaran untuk menyatukan sebuah komunitas. Bangsa Yahudi, lewat doktrin Zionisme, telah melakukan itu dengan baik.
Melihat indahnya Tel Aviv, teman saya dari Singapore membisiki saya: “orang-orang Arab itu mau enaknya saja. Mereka mau ambil itu Palestina, setelah disulap jadi sorga oleh orang-orang Yahudi. Kenapa tak mereka buat saja di negeri mereka sendiri surga seperti Tel Aviv ini?” Problem besar orang-orang Arab, sejak 1948 adalah bahwa mereka tak bisa menerima “two state solution,” meski itu adalah satu-satunya pilihan yang realistik sampai sekarang. Jika saja orag-orang Palestina dulu mau menerima klausul itu, mungkin cerita Timur Tengah akan lain, mungkin tak akan ada terorisme Islam seperti kita lihat sekarang, mungkin tak akan ada 9/11, mungkin nasib umat Islam lebih baik. Bagi orang-orang Arab, Palestina adalah satu, yang tak bisa dipisah-pisah. Bagi orang-orang Israel, orang-orang Palestina tak tahu diri dan angkuh dalam kelemahan.

Sekarang saya mau cerita sedikit tentang Kota Tua Jerussalem, tentang al-Aqsa, dan pengalaman saya berada di sana. Percaya atau tidak, Kota Tua tidak seperti yang saya bayangkan. Ia hanyalah sekerat ladang yang berada persis di tengah lembah. Ukurannya tak lebih dari pasar Tanah Abang lama atau Terminal Pulo Gadung sebelum direnovasi. Tentu saja, sepanjang sejarahnya, ada perluasan-perluasan yang membentuknya seperti sekarang ini. Tapi, jangan bayangkan ia seperti Istanbul di Turki atau Muenster di Jerman yang mini namun memancarkan keindahan dari kontur tanahnya. Kota Tua Jerussalem hanyalah sebongkah tanah yang tak rata dan sama sekali buruk, dari sisi manapun ia dilihat.

Sebelum menuruni tangga ke sana, saya sempat melihat Kota Tua dari atas bukit. Heran seribu heran, mengapa tempat kecil yang sama sekali tak menarik itu begitu besar gravitasinya, menjadi ajang persaingan dan pertikaian ribuan tahun. Saya berandai-andai, jika tak ada Golgota, jika tak ada Kuil Sulayman, dan jika tak ada Qubbah Sakhra, Kota Tua hanyalah sebuah tempat kecil yang tak menarik. Berada di atas Kota Tua, saya terbayang Musa, Yesus, Umar, Solahuddin al-Ayyubi, Richard the Lion Heart, the Templer, dan para penziarah Eropa yang berbulan-bulan menyabung nyawa hanya untuk menyaksikan makam, kuburan, dan salib-salib. Agama memang tidak masuk akal.

Oleh Guide kami, saya diberitahu bahwa Kota Tua adalah bagian dari Jerussalem Timur yang dikuasai Kerajaan Yordan sebelum perang 1967. Setelah 1967, Kota Tua menjadi bagian dari Israel. “Dulu,” katanya, “ada tembok tinggi yang membelah Jerussalem Timur dan Jerussalem Barat. Persis seperti Tembok Berlin. Namun, setelah 1967, Jerussalem menjadi satu kembali.” Yang membuat saya tertegun bukan cerita itu, tapi pemandangan kontras beda antara Jerussalem Timur dan Jerussalem Barat dilihat dari ketinggian. Jerussalem Timur gersang dan kerontang, Jerussalem Barat hijau dan asri. Jerussalem Timur dihuni oleh sebagian besar Arab-Muslim, sedangkan Jerussalem Barat oleh orang-orang Yahudi.

Saya protes kepada Guide itu, “Mengapa itu bisa terjadi, mengapa pemerintah Israel membiarkan diskriminasi itu?” Dengan senyum sambil melontarkan sepatah dua patah bahasa Arab, ibu cantik itu menjelaskan: “ya akhi ya habibi, kedua neighborhood itu adalah milik privat, tak ada urusannya dengan pemerintah. Beda orang-orang Yahudi dan Arab adalah, yang pertama suka sekali menanam banyak jenis pohon di taman rumah mereka, sedang yang kedua tidak. Itulah yang bisa kita pandang dari sini, mengapa Jerussalem Barat hijau dan Jerussalem Timur gersang.” Dough! Saya jadi ingat Bernard Lewis: “What went wrong?”

Ada banyak pertanyaan “what went wrong” setiap kali saya menyusuri tempat-tempat di Kota Tua. Guess what? Kota Tua dibagi kepada empat perkampungan (quarter): Muslim, Yahudi, Kristen, dan Armenia. Pembagian ini sudah ada sejak zaman Salahuddin al-Ayyubi. Menelusuri perkampungan Yahudi sangat asri, penuh dengan kafe dan tempat-tempat nongkrong yang cozy. Begitu juga kurang lebih dengan perkampungan Kristen dan Armenia. Tibalah saya masuk ke perkampungan Muslim. Lorong-lorong di sepanjang quarter itu tampak gelap, tak ada lampu, dan jemuran berhamburan di mana-mana. Bau tak sedap terasa menusuk.

Jika pertokoan di quarter Kristen tertata rapi, di quarter Muslim, tampak tak terurus. Ketika saya belanja di sana, saya hampir tertipu soal pengembalian uang. Saya sadar, quarter Muslim bukan hanya kotor, tapi pedagangnya juga punya hasrat menipu.

Namun, di antara pengalaman tak mengenakkan selama berada di perkampungan Islam adalah pengalaman masuk ke pekarangan al-Aqsa (mereka menyebutnya Haram al-Syarif). Ini adalah kebodohan umat Islam yang tak tertanggulangi, yang berasal dari sebuah teologi abad kegelapan. You know what? Saya dengan bebasnya bisa masuk ke sinagog, merayu tuhan di tembok ratapan, dan keluar-masuk gereja, tanpa pertanyaan dan tak ada penjagaan sama sekali.

Tapi begitu masuk wilayah Haram al-Syarif, dua penjaga berseragam tentara Yordania dengan senjata otomatis, diapit seorang syeikh berbaju Arab, menghadang, dan mengetes setiap penziarah yang akan masuk. Pertanyaan pertama yang mereka ajukan: “enta Muslim (apakah kamu Muslim)?” Jika Anda jawab ya, ada pertanyaan kedua: “iqra al-fatihah (tolong baca al-fatihah).” Kalau hafal Anda lulus, dan bisa masuk, kalau tidak jangan harap bisa masuk.

Saya ingin meledak menghadapi mereka. Saya langsung nyerocos saja dengan bahasa Arab, yang membuat mereka tersenyum, “kaffi, kaffi, ba’rif enta muslim (cukup, cukup, saya tahu Anda Muslim).” Saya ingin meledak menyaksikan ini karena untuk kesekian kalinya kaum Muslim mempertontonkan kedunguan mereka. Kota Tua adalah wilayah turisme dan bukan sekadar soal agama. Para petinggi Yahudi dan Kristen rupanya menyadari itu, dan karenanya mereka tak keberatan jika semua pengunjung, tanpa kecuali, boleh mendatangi rumah-rumah suci mereka.

Tapi para petinggi Islam rupanya tetap saja bebal dan senang dengan rasa superioritas mereka (yang sebetulnya juga tak ada gunanya). Akibat screening yang begitu keras, hanya sedikit orang yang berminat masuk Haram al-Syarif. Ketika saya shalat Maghrib di Aqsa, hanya ada dua saf, itupun tak penuh. Menyedihkan sekali, padahal ukuran Aqsa dengan seluruh latarnya termasuk Qubbat al-Shakhra sama besarnya dengan masjid Nabawi di Madinah. Rumah tuhan ini begitu sepi dari pengunjung.

Tentu saja, alasan penjaga Aqsa itu adalah karena orang-orang non-Muslim haram masuk wilayah mesjid. Bahkan orang yang mengaku Muslim tapi tak pandai membaca al-Fatihah tak layak dianggap Muslim. Para penjaga itu menganggap non-Muslim adalah najis yang tak boleh mendekati rumah Allah.
Saya tak bisa lagi berpikir. Sore itu, ingin saya kembali ke tembok ratapan, protes kepada Tuhan, mengapa anak bontotnya begitu dimanja dengan kebodohan yang tak masuk akal.

Luthfi Assyaukani (orang Paramadina Mulia Jakarta) yang menganggap teks Al-Qur’an mengalami copy editing oleh para sahabat. Ungkapan untuk meragukan kemurnian Al-Qur’an ini disiarkan lewat internet JIL, islamlib.com: “Saya cenderung meyakini bahwa Alquran pada dasarnya adalah kalamullah yang diwahyukan kepada Nabi tapi kemudian mengalami berbagai proses copy-editing oleh para sahabat, tabi'in, ahli bacaan, qurra, otografi, mesin cetak, dan kekuasaan.” (Islamlib.com --Merenungkan Sejarah Alquran, Oleh: Luthfi AssyaukanieTanggal dimuat: 17/11/2003).

http://www.berpolitik.com/viewnewspo...b3fon6o4rVaHo2
About him : Luthfi Assyaukani

Thursday, January 8, 2009

Thank God

Allah emang peduli.. dia denger semua jawaban doa kita satu per satu

Wednesday, January 7, 2009

yang kompak...

Hi all... dingin ya cuacanya?? Sini juga dingin, gak terlalu dingin sebenernya hanya banyak angin aja, dan angin itu bikin suasana jutek, karena bikin dingin. yang di Indonesia, enak dong angettt... bisa pesen teh botol pula kalo panas hehehe...

Tapi di rumah sih tetep panas, si unyils bikin rusuh. Jadi emaknya gerak non stop ngurusin rumah ama buat makan untuk mereka, yang ada malah pegel kakinya.



Tadi abis berantakin lemari, si unyil pada mandi... teteppp berantem rebutan maenan ama rusuh di air...
tapi seneng liatnya, biar berantem tapi tetep kompakkk...
Image Hosted by ImageShack.us

Cerita Singkat :D

Senengnya ngabisin waktu ama si unyils... padahal pengen upload foto-foto, cari contoh design ruang ama cari thema yg unik untuk kamar para unyil nanti.. Mana emaknya sebenernya sambil stress and deg-degan soal biaya rumah yang kurangnya gak kira-kira, belom abis baca berita, harga-harga mulai merangkak naek.. tapi dari semua berita-berita negatif soal politik, demonstrasi massa soal jalur Gaza dan harga-harga yang mulai mahal lagi, ada good news juga kalo listrik ama gas mo turun. Thank God bensin ama LPG udah turun sejak awal desember lalu. Eh harga roti juga turun tapi di delhaize supermarket gak tau yang laennya.. *lho laporan belanjaan sih
Selama semua berserah ama rencana Tuhan, trust me everything will better, karena Allah itu perduli dan mendengar setiap keluhan kita, hanya jawabannya aja yg berliku-liku...

For all of you guys, succes and semangat isi taun baru
 Image Hosted by ImageShack.us
Image Hosted by ImageShack.us


Tuesday, January 6, 2009

Shock From John Travolta

Senin, 05/01/2009 17:04 WIB
Putra John Travolta Meninggal Karena Hematoma
Kevin Dayandra - detikhot

Gambar
John Travolta dan Keluarga (ist.)

Jakarta
Kejadian Detil dari kematian anak John Travolta, Jett Travolta diungkapkan ke publik. Putra satu-satunya John itu rupanya meninggal karena mengalami hematoma. Apa itu?

Kejadian Detil dari kematian anak John Travolta, Jett Travolta diungkapkan ke publik. Kepala EMT (Emergency Medical Technician) semacam petugas medis, Marcus Garvey lah yang menceritakannya.

Dikisahkan Marcus pada Jumat pagi, 2 Januari 2009, saat tahu anaknya pingsan, baik John Travolta dan istrinya Kelly Preston terlihat tengah memohon agar putranya itu bangun. Keduanya terlihat sangat terpukul.

Pada Radar Online, detikhot kutip dari Aceshowbiz, Senin (5/1/2009), Marcus juga mengungkapkan bahwa ketika timnya datang, Jett yang tak sadarkan diri telah dipindahkan ke sebuah lorong. Ketika ia datang, dokter tengah memberikan pernapasan buatan.

Menurut Marcus, remaja 16 tahun pingsan karena mengalami hematoma. "Jumlah darah dalam tubuh Jett sangat sedikit," ujarnya. Kondisi hematoma tersebut menurutnya biasa terjadi pada mereka yang baru saja mendapat serangan jantung.

Marcus menambahkan pada saat Jett dilarikan ke rumah sakit John dan Kelly setia menemani anaknya di dalam Ambulans. Ketika di dalam Ambulans, pasangan suami-istri itu juga berusaha untuk menyemangati Jett.(eny/eny)

Baca juga :

Saturday, January 3, 2009

happy new year





Akhirnya nonton jarak deket fireworks dari apartemen kiki. Anak-anak juga puas... Semoga taun 2009 banyak bawa berkat dan rencana Tuhan buat kehidupan gue dinyatakan *amin*
Kasian kiki, sedih keknya dia... drastis taun ini sepi daripada taun lalu yang meriah... Ya itulah roda berputar dan tetep hati-hati bertemen. Jangan percaya temen 100% karena kita gak tau sapa temen sapa lawan kita.