Monday, February 4, 2013

Apakah Kita "Melihat" Kebutuhan Sesama?

Barusan saya mendengar khotbah dari Pastur Bill Wilson di Radio Rhema Semarang. hari sebelumnya saya sudah mendengar khotbah yang sama tapi saya mendengar hanya terakhir. Dan di akhir khotbahnya dia memberikan sebuah cerita yang dia alami dalam pelayanannya. Dan saya berharap, bisa mendengar lagi dan saya sudah berjanji jika saya mendengarnya lagi akan saya catat cerita itu. Karena saya sampai menangis mendengarnya. Menegur saya untuk makin peka dan menolong sesama di sekitar saya. Dan hari ini saya dikasih kesempatan untuk mendengarkan kembali khotbahnya dan mencatatnya. Ini ceritanya, semoga menjadi kekuatan buat kita untuk peka dan melihat sesama kita dan memberikan yang terbaik. 


Adalah seorang wanita spanyol yang baru pindah dari Puerto Rico. Wanita ini tidak bisa berbahasa inggris, tetapi dia memberikan hidupnya kepada Jesus. Lalu dia datang kepada saya bersama penterjemah, karena dia cuma bisa bahasa spanyol. 
Wanita Spanyol : “Pastur Bill, saya ingin melakukan sesuatu bagi Yesus, karena Yesus sudah menyelamatkan saya, jadi saya mau melalukan sesuatu untukNya 
Pastur : "Saya tidak tau apa yang bisa kamu kerjakan, karena kamu tidak bisa berbahasa Inggris." 
Wanita Spanyol: “Apa saja yang ditugaskan akan saya lakukan, pokoknya saya harus melalukan sesuatu untuk Tuhan Yesus," 
Pastur : "Secara jujur saya tidak tau apa yang harus saya katakan, lalu saya katakan, bahwa dalam pelayanan kami mempunyai 50 bis yang angkut anak-anak tiap minggu untuk melakukan kebaktian sekolah minggu. Dia harus ada di dalam bis itu bersama anak-anak untuk mendampingi mereka. 
Wanita Spanyol: “Saya mau.”  
Lalu setiap akhir pekan pada hari minggu wanita itu dia ada di dalam bis, dan di setiap bis yang dia masuki, dia selalu mencari anak yang paling kotor dan paling miskin, lalu mendudukkan anak yang dipilihnya itu di pangkuannya dalam perjalannya pergi menuju sekolah minggu dan pulang dari sekolah minggu. Begitu seterusnya, wanita itu akan mengambil anak yang paling kotor dan paling miskin, untuk duduk di pangkuannya dan membisikkan "I love you and Jesus love you"  Dia mengucapkan kalimat itu terus menerus, karena memang cuma itu yang bisa dia ucapkan, dan itu berlangsung selama sebulan.  
Dua minggu sebelum natal, seorang anak kecil yang selalu duduk di pangkuan wanita itu, yang tidak pernah mengasih respon apapun setiap wanita ini berbicara padanya. Dan anak kecil ini begitu kotor, dia tidak pernah berbicara apapun. Dia tinggal di gedung, yang para penghuni di gedung itu banyak para pecandu obat-obatan. Anak itu yang setiap minggu selalu duduk di pangkuan wanita itu selalu diam tertunduk, dia tak bicara apa-apa. Waktu itu kami tidak tau kenapa dia tidak bicara, karena dia memang tidak pernah bicara apa-apa.  
Dan dua minggu sebelom hari natal, saat itu dalam perjalanan pulang dari sekolah minggu, kemudian bis yang membawanya itu berhenti di depan gedung tempat dia tinggal, dan wanita itu untuk terakhir kalinya membisikkan kepadanya, “I love you and Jesus love you,” Biasanya jika bis sudah sampai di depan gedung tempat dia tinggal, anak kecil itu akan lompat dari pangkuan wanita itu, lalu dia lari menyelinap ke balik gedung itu menuju rumahnya. Tapi kali ini sungguh berbeda, saat wanita itu membisikkan “I love you and Jesus love you,” anak laki itu lompat dari pangkuan wanita itu, dia membalikan tubuhnya dan memalingkan wajahnya supaya tidak terlihat dan tidak terdengar oleh anak-anak lain di dalam bis itu. Anak itu meletakan ke dua tangannya di wajah wanita itu. Dia menarik wajah wanita itu mendekat ke wajahnya, dan anak ini berusaha untuk berbicara "I Love you too (sangat lama karena terbata-bata)" Ternyata anak itu tidak bisa berbicara tapi dia berusaha memberitahukan bahwa dia juga mengasihi wanita itu. Lalu dia memeluk wanita itu, dan berlari ke balik gedung itu. 
Itu terjadi saat jam 2:30 siang, dan di hari yang sama pada jam 6:30 sore anak itu ditemukan tewas dalam sebuah kantong plastik di bawah pintu khusus pintu untuk pemadam kebakaran. Ternyata di siang itu, ibu anak itu memukulnya  dengan tongkat kasti sampai mati dan lalu anak itu dibungkus dalam kantong plastik, lalu dibuang ke tempat sampah.  
Anak laki-laki itu saat ini berada di surga, tidak ada seorang pun harus menyakinkan saya soal itu. Dan ada seorang wanita, yang tidak bisa mengerti bahasa Inggris. Dia tidak pernah sekolah alkitab, bahkan dia tak pernah merasakan panggilan.  
Beberapa minggu setelah penguburan anak itu, saya tanya kepadanya : 
Pastur : “Kenapa kamu selama beberapa bulan terakhir ini kamu selalu dekat dengan anak itu? Dan kenapa kamu memilih dekat dengan anak itu?"
Wanita itu melihat saya, dia berkata, "Pastur, saya melihat seorang anak laki-laki kecil, yang tidak dicintai oleh siapapun, tidak diinginkan oleh siapapun, maka saya harus memberitahukan dia bahwa ada seseorang yang mencintainya." 
Wanita ini membiarkan Roh Kudus berbicara ke dalam hatinya. Apa yang kita lihat, dari cerita tentang wanita spanyol yang tidak bisa berbahasa Inggris? Wanita itu “melihat” bukan? Bagaimana dengan kita apakah kita juga “melihat”?? (Pastur Bill Wilson)