Friday, October 19, 2012

Jokowi, Seorang Perencana Kota Sejati...

Sewaktu sebuah grup di Facebook posting soal Pak Jokowi, Gubernur Jakarta mengomentari soal kondisi transportasi di Jakarta, dan Pak Jokowi berniat untuk meremajakan transportasi di Jakarta itu. Dia mengunjungi langsung Terminal Kampung Melayu dan berdialog langsung dengan Ketua Kopaja dan mengerti situasi di lapangan. Beliau menyemangati dan akan mendiskusikan masalah transportasi dengan instansi terkait dan para ahli tentunya. : 
“Kalau bus kota itu usianya ada yang 20 tahun, 30 tahun, artinya mobil itu sudah tidak laik jalan. Rem gak jelas, spedometernya gak ada. Coba, ini di ibu kota negara loh. Perlu ada peremajaan total. Gak tahu itu pakai pola subsidi atau pola hibah. Jangan suruh mereka untuk beli, gak mungkin sampai kapan pun gak mungkin,” kata Jokowi (Sumber : Bus Kota di Jakarta Perlu Peremajaan Total).
Jokowi: Perlu Peremajaan Angkutan Umum Jakarta  
Nanti akan dibuatkan konsorsium ataupun koperasi agar ada kesatuan manajemen pemilik angkutan.
JAKARTA - Pemprov DKI berencana melakukan peremajaan armada angkutan umum yang ada di Jakarta. Peremajaan tersebut dilakukan mengingat saat ini banyak ditemukan armada angkutan yang kondisinya sudah tua dan dianggap tidak layak untuk digunakan sebagai angkutan umum.
Sebagai ibu kota negara, masalah transportasi di Jakarta harus segera dibenahi. "Diubah, dirumuskan, sehingga nanti ketemu sistem yang benar. Ini keputusan lapangan. Seperti Kopaja, usianya 15-30 tahun. Ini bagaimana? Rem nggak kelihatan, spidometernya juga nggak. Langkahnya? Ya peremajaan," ujarnya didampingi Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono. 
Janji Jokowi-Basuki dalam menyelesaikan permasalahan di bidang transportasi DKI Jakarta terdiri dari tujuh poin. Pertama, bekerja sama dengan pemerintah sekitar Jakarta (Jabodetabek) untuk mengatur pelayanan transportasi Jabodetabek dalam satu institusi lintas wilayah. Kedua, mengganti sebagian besar TransJakarta menjadi railbus sehingga kemampuan mengangkut penumpang jauh lebih besar. Ketiga, memperbanyak armada angkutan umum, terutama TransJakarta, di koridor-koridor yang tetap dipertahanakan sebagai jalur TransJakarta. Keempat, meremajakan kembali kendaraan umum yang sudah tua, seperti metromini, kopaja, dan bus. Kelima, pembangunan monorail. Keenam, merintis pembangunan kereta bawah tanah sebagai angkutan massal warga kota dengan memanfaatkan program hibah teknologi kerja sama Indonesia dan Jepang. Terakhir, pembatasan penggunaan kendaraan pribadi melalui sewa parkir yang tinggi, pengaturan kendaraan berdasarkan nomor polisi genap-ganjil, pengaturan jam kerja, dan pajak kendaraan pribadi yang lebih mahal; sembari menyediakan sistem transportasi massal. (Yuliana Lantipo) Sumber : Jokowi: Perlu Peremajaan Angkutan Umum Jakarta
Foto di suatu jalan di Breda NL 
Program kerja Jokowi - Ahok adalah program kerja expres way. Mereka harus membenahi warisan keruntuhan mental dan fisik Ibukota Jakarta di semua bidang, dari utilitas dan fasilitas kota. Dan kini semua aspek mulai ditinjau dan digerakan untuk mulai bekerja sesuai bidangnya. Saya sempat baca di koran, Pak Jokowi meminta DPU untuk membersihkan Ciliwung, semua saluran di Jakarta! Saya rasa semua ketar-ketir karena mereka tidak bisa lagi santai dan cuman makan duit proyek tanpa ada hasilnya.

Sungguh gebrakan yang luar biasa, mengagetkan para PNS yang ada di bawahnya. Yang biasa kerja leha-leha sekarang harus ketar ketir untuk bisa kerja sesuai janji PNS, karena jika tidak di tempat akan dipecat atau dimutasikan. Siapa yang mau pindah dari ibukota ke kabupaten? Semoga saja para PNS pemalas bisa sadar kewajibannya untuk melayani kepentingan umum.

Dulu saya sempet mempunyai konsep untuk peremajaan kendaraan bermotor di sebuah kota. Maklum waktu itu lagi semangat-semangatnya menyusun konsep untuk perkotaan. Apalagi waktu itu saya sudah sangat kesal dengan kondisi bis kota dan kendaraan umum di Bandung yang bikin polusi, bikin jalanan macet karen banyaknya sampe tidak terkontrol. Seharusnya Dinas Perhubungan Bandung bisa mengontrol jumlah kendaraan umum, ini malah tambah meledak jumlahnya dan membuat kemacatean yang luar biasa. Karena sewaktu mobil angkutan yang baru ditambah, mobil-mobil angkutan yang sudah tua yang sudah tidak layak jalan tetep bebas berkeliaran, akibatnya populasi kendaraan umum menjadi meledak, menimbulkan kemacetan dimana-mana, karena ruas jalan yang tetap segitu-gitu saja.

Wondering, kalau Kota Bandung  dan kota-kaota lain di Indonesia juga akan demikian, sehingga kemacetan di segala lokasi bisa di atasi. Harus ada Gubernur yang tegas dan mengerti konsep pembangunan kota seperti Pak Jokowi, pasti Kota Bandung lebih indah dan ramah lingkungan dan bebas polusi ...  

No comments: