Gedung Sate

Rating:	★★★★★
Category:	Other

Sumber Foto : http://commons.wikimedia.org/wiki/Image:Gedung-Sate-Trees.jpg


Jangan lupa pada kesini ya kalo ke Bandung. Gedung Sate itu sendiri didirikan 27 juli 1920. Adalah Kolonel (pur.) V.L Slor yang ditunjuk sebagai ketua tim pembangunan gedung tersebut. Slor membawahi J Gerber, seorang arsitek muda kenamaan lulusan Fakultas Teknik Delft Nederland, Eh De Roo, dan G. Hendriks.

Dalam pembangunannya, Gedung Sate ini dikerjakan oleh sekitar 2.000 pekerja. Sekitar 150 diantaranya pemahat dan pengukir kayu yang didatangkan dari Cina. Menurut arsitek Belanda Cor Pashier dan Jan Wittenberg arsitektur Gedung Sate adalah arsitektur Indo - Europeeschen Architectuur stijil (arsitektur Indo Eropa).

Pengamat arsitektur kota Bandung, (alm) Ir.Haryoto Kunto dalam bukunya Balai Agung di Kota Bandung (1995) mengungkapkan, proses perencanaan dan pembangunan Gedung Sate merupakan pesona teknologi bidang konstruksi yang menakjubkan. Gedung sate sendiri, berdiri diatas lahan seluas swekitar 27.990.859 meter persegi, luas bangunan 10.877.7344 meter persegi.

Tapi, keindahan Gedung Sate, bukan saja tampak dari luar. Di dalam gedung, misalnya, ada sejumlah ruangan yang eksotik. Di bagian timur dan barat terdapat dua ruang besar yang mengingatkan pada ruang dansa (ballroom) yang sering terdapat pada bangunan masyarakat eropa.

Ruangan ini diperindah dengan masing-masing dua buah lampu gantung yang indah. Di dalam gedung sebenarnya juga ada satu lantai lagi yang terletak paling atas. Lantai yang disebut menara gedung sate ini tidak terlihat dari lantai bawah. Menuju lantai teratas gedung sate, hanya bisa dilakukan dengan mengunakan lift atau dengan menaiki tangga kayu. Fasilitas lift ini baru ada sejak 1998.

Sementara itu dari lantai tiga, pengunjung gedung ini juga bisa melihat lapangan Gasibu, Monumen Perjuangan Jawa Barat, dan Gunung Tangkuban Perahu sekaligus. Jadi, cobalah Anda menikmati keindahan Parijs van Java dari lantai tiga gedung ini sekali-kali.

by bobby gunawan
Jumat, 10 Mei 2002
http://www.korantempo.com/news/2002/5/10/Nusantara/60.html